ucapan

kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, jangan pernah menyerah maju terus pantang mundur

Selasa, 01 Maret 2011

7 kebijakan Kapolres Jayapura Kora

     Kapolres Jayapura Kota AKBP IMAM SETIAWAN, S.IK mengeluarkan 7 kibijakan untuk dipedomani oleh anggota Polres Jayapura Kota dalam pelaksanaan tugas.
ketujuh kebijakan tersebut adalah :
     1.    KUASAI DAN PAHAMI TUGAS MASING MASING
     2.    MEMPUNYAI KEPEDULIAN DAN RASA TANGGUNG JAWAB
     3.    IKHLAS DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
     4.    JAGA KEHORMATAN DIRI DAN KESATUAN
     5.    SELALU BERBUAT YANG TERBAIK
     6.    BANGGA JUJUR DAN BERANI DALAM MENEGAKKAN HUKUM
     7.    MALU BILA GAGAL DALAM TUGAS.
     Implementasi dari ketujuh kebijakan diatas sangat besar artinya. karena dengan mempedomani 7 kebijakan diatas Polres Jayapura Kota berhasil mengungkap berbagai kasus baik berupa kasus berat , kasus sedang maupun  kasus ringan. Kepemimpinan AKBP IMAM SETIAWAN, S.IK sebagai Kapolres Jayapura Kota sangat diapresiasi oleh anggota dan bahkan berbagai elemen masyarakat mengucapkan terima kasih yang tak terhingga karena keberanian beliau dalam mengungkap kasus-kasus berat. semoga keberhasilan ini masih tetap dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

Jumat, 18 Februari 2011

ADA APA DENGAN CINTA KITA

Sebenarnya hati ini cinta kepada-Mu
sebenarnya diri ini rindu kepada-Mu
        tapi aku tidak mengerti
        mengapa cinta masih tak hadir
tapi aku tidak mengerti
mengapa rindu belum berbunga ...... ( Raihan )

       Beberapa bait senandung diatas merupakan nasyid Raihan yang menggambarkan susahnya mencintai Allah. mulut kita berkaya cinta kepada-Nya, tetapi pikiran, hati dan perilaku kita tak pernah selaras dengan mulut. maka jadilah perbuatan kita bertolak belakang dengan ucapan.
       Kita tak mengerti atau tak mau mengerti, mengapa cinta dan rindu kita kepada sang Kekasih, Allah Azza wajalla tak juga tumbuh. kita ingin mencintai dan dicintai Allah, tetapi bagaimana Allah mencintai kita kalau kita sendiri tak mencintai-Nya meskipun kita mengaku cinta.
       Ada apa dengan cinta kita?
      Ketika telephon kita berdering, kita berlari dan cepat cepat mengangkatnya. tetapi tatkala Adzan dikumandangkan kita tetap asyik dengan pekerjaan kita atau bersantai santai saja, seakan tak ada perasaan apa apa. itu menunjukkan cinta kita kepada-Nya memang belum hadir. Rindu kita kepada-Nya tak tumbuh. sungguh berbeda dengan percintaan sesama anak manusia. seseorang yang sedang dimabuk asmara akan menuruti kemauan sang kekasih, taku menyinggung perasaan dan berkorban demi demi kepentingan dan kesenangan hati sang kekasih, perasaan kita tenggelam dengan orang yang dicintai.
      Mengapa kita tak pernah mencintai Allah lebih dari Itu? mengapa cinta kita kepada mahluk ciptaan-Nya melebihi cinta kita kepada sang pencipta? ini karena hati kita masih terombang ambing oleh gemerlapnya dunia. syahadat kita masih perlu dipertanyakan. padahal dalam syahadat sering kita mengucapkan " ashadualla ilaaha illallaah, aku bersaksi bahwa tiada Ilah( Tuhan ) selain Allah. kalimat pertama syahadat ini mengandung makna tidak ada yang kita ikuti kecuali Allah SWT. tidak ada yang kita taati keculai Allah SWT. tidak ada yang pantas kita agungkan kecuali Allah SWT. tak ada yang lebih kita cintai melainkan cintak kita kepada Allah SWT.
     Kenyataannya kalimat tauhid diatas hanyalah slogan belaka. kita tak pernah menumbuhkan perasaan cinta tersebut. bahkan dengan sengaja kita mengabaikan dan menelantarkan cinta kita kepada-Nya. Mengapa? padahal kalau ditanya, kita ingin sekali mencintai Allah.. Bagaimana kita bisa mencintainya kalau kita sendiri tidak pernah mau berusaha untuk mencita-Nya. bagaimana mungkin kita bisa mencinta-NYa kalau kita disibukkan dengan gemerlapnya dunia.
     Untuk bisa mencintai Allah SWT kita harus berada dalam lingkungan orang orang yang dekat dengan Allah. segala aktivitas harus kita arahkan dijalan-Nya dan bersama orang - orang yang mencintai-Nya. kedekatan kita dengan kemaksiatanlah yang membuat cinta kita tidak pernah tumbuh untuk mencinta-nya.
     Satu jalan menuju cinta adalah dengan membuka mata hati. kita bertanya kepada diri kita sendiri, sebetulnya kita ini siapa? dari mana kita lahir? siapa yang menciptakan kita? kalau pertanyaan ini sudah terbetika dalam sanubari kita, sedikit demi sedikit cinta itu akan tumbuh. secara primordial manusia telah dikaruniai fitrah. fitrah sebagai karakter hakiki dan kepercayaan dasar manusia yakni " Tauhid " suatu keyakinan akan keesaan Allah SWT dan kesaksian bahwa tiada ilah ( Tuhan ) selain ALlah. Dia itu maha Tunggal, maha berkuasa, maha mengetahui, maha dibutuhkan dan hanya hanya satu stunya tempat untuk meminta dan bergantung. marilah kita tumbuhkan rasa cinta itu. tak perlu lagi bertanya ada apa dengan cinta kita.